Perkembangan Teknologi Bahan Bakar, Ilmu yang Sangat Penting untuk Mahasiswa Teknik Mesin UTama

Program Studi Teknik Mesin Universitas Widyatama mempunyai fokus untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam bidang pengoperasian mesin, quality inspection, dan pengembangan teknologi terbarukan. Selain itu, lulusan Teknik Mesin Universitas Widyatama juga dapat menjadi seorang enterpereneur, baik dalam bidang teknik mesin maupun dalam bidang pengembangan sumber daya alam dan sumber daya hayati terutama yang berkaitan dengan pengembangan ilmu mesin.

Saat ini, sumber energi untuk bahan bakar terutama untuk mesin-mesin di industri masih menggunakan diesel sebagai bahan bakar utama. Di mana kita tahu bahwa diesel diproduksi dari hasil distilasi fraksi minyak mentah (Crued oil) yang berasal dari pertambangan minyak bumi. Diesel juga bisa berasal dari biodiesel atau turunan hidrokarbon lainnya. Indonesia sendiri memiliki pertambangan minyak mentah dibeberapa daerah seperti Kepulauan Riau, Papua Barat, Kalimantan Timur, dan juga Jawa Timur. Menurut Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementrian ESDM (dikutip dari finance.detik.com) mengatakan pada tahun 2022 produksi BBM di 7 kilang di Indonesia mengahasilkan sebesar 809 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan BBM di Indonesia mencapai 1,185 juta barel per hari. Jumlah ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri, sehingga Indonesia masih perlu mengimpor BBM dari beberapa negara.

Karena cadangan minyak mentah di Indonesia ini tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka perlu adanya sumber energi lain yang berasal dari sumber nabati, seperti minyak dari Sawit atau minyak inti sawit. Untuk bisa menggunakan minyak sawit sebagai bahan bakar, maka diperlukan suatu reagen pengkonversi yang disebut Katalis. Dalam Kuliah Umum ini, Mahasiswa Teknik Mesin Universitas  Widyatama mempelajari tentang Perkembangan Katalis Merah-Putih. Penelitian terkait Katalis ini dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Subagjo. Beliau  menjadi pembicara dalam kuliah umum ini. Beliau adalah penerima Penghargaan Habibie Prize Tahun 2021 untuk Katagori Ilmu Rekayasa. Beliau juga adalah seorang Guru Besar di Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB. Beliau berjasa dalam mengembangkan penelitian terkait katalis yang digunakan untuk produksi bahan bakar dari sawit di Indonesia.

Dengan adanya program kuliah umum ini, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Widyatama dapat menambah ilmu dan pengetahuannya, dan juga dapat mengembangkan teknologi terbaru sehingga mahasiswa dapat berkembang mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.